Sponsors

Artikel Inspirasi & Motivasi

BISNIS KARUNG DAN POPOK PANTS MENGGIURKAN

Oleh:Pettarani
Palopo, 11 Oktober 2011

Bisnis karung merupakan bisnis yang cukup besar karena pasarnya luas dan memberikan keuntungan yang besar pula.Tapi bisnis  popok bayi pants (celana) tampaknya lebih menjanjikan keuntungan lebih besar jika dibanding bisnis karung. Bila volume sales bisnis karung meninggi  di musim panen saja.Maka kondisi itu tidak akan dijumpai  oleh pebisnis popok pants.Tidak ada kata "waktu-waktu panen" di bisnis popok pants untuk  94 ribuan toko di Enrekang hingga Luwu Timur.


Bisnis Karung 

Enrekang ? Bagi orang Sul-Sel, mendengar kata Enrekang pikirannya langsung tertuju pada satu kabupaten di Sul-Sel. Lokasinya di bagian timur kota Makassar, sejauh 235 km. Enrekang dikelilingi  oleh empat kabupaten; Tana Toraja, Pinrang,  Sidenreng Rappang, dan terakhir ialah Kabupaten Luwuk (ibukotanya Palopo).Dari Palopo ke Enrekang butuh waktu sekitar 2 jam,untuk menempuh  jarak kurang lebih 135 km .


Bila anda ke Enrekang dari Palopo, melewati Tanah Toraja, mata anda tidak akan pernah melihat sawah irigasi maupun sawah tadah hujan.Yang paling menonjol di mata  adalah  kebun sayuran (kentang, kol, sawi, cabe  dan bawang merah).Dan sayuran itu hanya baru anda dapati sejak dari Sudu, Cakke  dan hingga Kalosi. Namun kebun sayuran yang indah dipandang mata, paling banyak dijumpai  di Kecamatan Baraka karena di kecamatan inilah pusat pembudidayaan sayuran. Lantaran produksi sayuran di kabupaten ini melimpah, utamanya kentang ,cabe rawit dan bawang merah,  tak pelak lagi Enrekang  menjadi sala satu lumbung sayuran di Sul-Sel.

Tetapi adakah yang lebih menarik dari Enrekang di samping sayur-mayur itu ?

Tentu saja ada, yaitu karung bawang.


Ternyata, selama ini keingin petani setempat  akan karung jaring pelastik tak pernah dipuaskan. Yang menyebabkan harga bawang merah mereka sering  kalah saing dengan Jeneponto.

Pemasok karung bawang dan kentang (karung jaring berbahan pelastik) sangat jarang, sehingga produk itu sukar didapatkan petani. Di lain pihak, permintaan akan produk ini menjadi tingi pada masa panen raya(Oktober s/d July tahun berikutnya).Bila di luar musim panen kebutuhan sebulan hanya 10.000 s/d 15.000 lembar . Maka pada musim panen raya kebutuhan karung meningkat sampai empat kali lipat.Sialnya pada saat kebutuhan memuncak justeru karung yang diinginkan menjadi langka. Problem inilah kiranya menjadi penyebab harga beli karung menjadi mahal, mencapai 2500 per lembar.Bila karung bisa lebih mudah diperoleh (tidak perlu ke Makassar membeli).Dan dipatok dengan harga di bawah harga 2500 , otomatis biaya penjulan bawang maupun kentang bisa lebih murah.

Bagi pemasar, keinginan terpendam akan karung bawang , kentang dan sayur kol oleh petani Enrekang itu,  dapat dianologikan " Harta Karun". Asal harga jual bisa di tekan sampai  15% di bawah harga umum. Bagaimana bisa yah ?

Profit yang dapat diraih dari bisnis karung cukup besar. Modal beli karung bawang  jika dibandingkan dengan harga jual ke petani, selisihnya mencapai Rp.1000 per lembar. Ini berarti profit yang dapat diraih dari bisnis karung bawang, kentang dan sayur kol sebesar  60 juta (60.000 X 1000) per bulan.Belum kita mencukupi kebutuhan karung untuk Cabe rawit dan cabe yang juga tinggi.Tentu untungnya lebih besar 

Hasil dari bisnis karung yang selama ini digeluti oleh Haji Ahmad,satu diantara pebisnis karung di Enrekang,  telah menaikkan statusnya dari petani miskin menjadi petani yang makmur.Bisnis yang  digelutinya akan selalu dan akan terus mendatangkan profit karena karung yang ditawarkan  menjawab keinginan petani yang tak pernah berhenti menanam sayur-mayur selaku sumber utama ekonomi keluarga.


Bisnis Popok Pants ?

Jika anda hendak pergi ke Soroako, dari Enrekang, maka jarak tempuh yang harus dilalui  antara dua wilayah itu ialah  378 km.Butuh waktu 8 jam untuk tiba di Soroako.

Namun tahuka anda berapa jumlah outlet yang berada di dalam wilayah seluas 500 km persegi itu (Enrekang-Soroako).? Jawabannya sekitar  94.717  (1.420.754/15 jumlah pelanggan tiap outlet) outlet yang selalu siap siaga  melayani kebutuhan penduduk yang jumlahnya terdata sekitar  1.420.754  orang. Data tersebut  sekaligus memberi gambaran bahwa Luwu Raya merupakan pasar yang besar. Ia juga pasar prospektif karena daerah ini penghasil utama Kopi, Cokelat , Beras, Nikel, Besi , Emas serta Cengkeh.

Pengalaman Saya  selama hampir setahun menjual popok bayi  “PAMPIES” dari Enrekang hingga Soroako, telah membuka mata Saya tentang peluang besar meraih untung besar di bisnis popok bayi di kategori pants.

Pertama, dari  94.717. outlet itu kira-kira 90%(85.425)  diantaranya menginginkan popok bayi jenis PANTS (celana). Kedua,  merek yang beredar untuk kategory  pants hanyalah Sweety, Mamy Poko , Huggies dan Pampers. Leader dari semua brand tadi ialah Mamy Poko disusul oleh Sweety.Saat ini,meski sebagai pendatang baru di kategori pants, Pampers sudah mulai digandrungi konsumen Palopo padahal harganya lebih tinggi dari Sweety dan menyamai Mamy Pok.Ini berarti persaingan popok bayi  di kategori pants belum kompetitif. Apalagi di segmen kelas menengah bawah, lebih menganga karena hanya satu pemain saja di sana  yaitu,  Sweety.

Ketiga, kenyataannya bukan lagi merek, dan bahkan harga  yang dipertimbangkan oleh umumnya enduser. Terutama enduser luar kota. Bagi mereka, merek dan harga belakangan. Yang utama ialah manfaat praktis dan mengikuti trend.

Keempat, Melihat jumlah outlet yang menginkan popok pants sebanyak 80 ribuan, tidaklah mengherankan jika stock jual sweety (distibutor Mangga Dua Palopo)  maupun brand lain sering  mengalami kekosongan.Tidak mampu melayani permintaan  outlet yang terus meninggi.Ketika terjadi kekosongan pants di Mangkutana, Malili Soroako sampai Kendari di bulan July 2011 lalu.Semua toko gelisah dan mengeluh.Saking cemasnya barangkali, hingga Toko Megaria di Kalaena Kiri Kecamatan Mangkutana bahkan berani membeli 500 karton Cash jika ada yang punya stock sebanyak itu.Kegelisahan yang sama pula dialami oleh Supermarket Galapuang , Supermarket Al-fath dan Supermarket Baru  Kota Palopo.Mereka berani membeli cash asal ada yang menawarkan.

Kelima, beberapa kanvasser freelanser yang menggarap area pinggiran, menjual Mamy Poko dan Sweety jauh di atas harga Supermarket.Jika gross margin dari penjualan Pampies mereka ambil Rp.15.000-20.000 per karton.Maka gross margin dari Mamy Poko dan Sweety Pants meraka patok 35.000 sampai dengan  50.000 perkarton tanpa mendapat penolakan berarti dari kebanyakan  outlet,  karena keinginan tinggi dari outlet untuk selalu  ready stock demi memenuhi permintaan enduser yang terus meningkat.

Popok Pants produk yang menjajikan keuntungan besar karena pasarnya sangat besar (keinginan menggunakan  sama besar dengan kemampuan beli).Marketer yang tahu potensi besar ini tentu tidak akan melewatinya.Sebab ”Siapa yang dapat membeli masa depan dengan harga sekarang, dialah akan menjadi pemenang” (Chaerul Tanjung).